KOTA BIMA,OBORBIMA. ID – Perwakilan BKKBN Provinsi NTB menggelar pertemuan sosialisasi 7 dimensi lansia tangguh di Kota Bima, kegiatan dilaksanakan di Aula Dinas PPKB Kota Bima dengan sasaran Pengurus BKL (Bina Keluarga Lansia) dan PKB (Penyuluh Keluarga Berencana) Se Kota Bima.
Dalam pembukaan kegiatan itu, Perwakilan BKKBN Provinsi NTB menjelaskan, bahwa jumlah lansia semakin meningkat, sebagian besar tinggal Bersama keluarga, BKL atau Bina Keluarga Lansia. Kegiatan dengan sasaran Keluarga lansia, dan lansia itu sendiri dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan derajat Kesehatan dan kesejahteraan lansia.
Ia juga menjelaskan, permasalahan lansia adalah permasalahan bersama sehingga membutuhkan sinergi dan kerjasama berbagai pihak.
“Keluarga harus memahami tentang kekhasan pada lansia akibat dari proses penuaan yang terdiri dari tujuh dimensi lansia tangguh. Dengan pemahaman yang cukup, keluarga akan mampu menerima lansia dengan segala perubahan yang dialami, tangani secara tepat sehingga lansia lebih Bahagia dan sejahtera,” jelasnya.
Kata dia, Tujuh dimensi lansia tangguh terdiri dari yaitu dimensi spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial kemasyarakatan, professional dan vokasional, serta lingkungan,” tambahnya.
“Selain pemahaman tujuh dimensi lansia Tangguh keluarga lansia perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mendampingi dan merawat lansia terutama lansia yang sudah mengalami ketergantungan, melalui program PJP,” pungkasnya.
Kesempatan yang sama, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima Nurjanah S.Sos mengatakan Pemerintah Kota Bima telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan derajat Kesehatan maupun kesejahteraan lansia antara lain melalui kegiatan Posyandu Lansia dan BKL.
“Sinergitas dan Kerjasama berbagai instansi maupun Lembaga yang menangani masalah lansia harus terus ditingkatkan agar tepat sasaran dan tidak tumpeng tindih. Dukungan dari masyarakat luas diperlukan agar program-program yang menangani persoalan lansia berjalan dengan baik,” pungkasnya.
*OB.009*