PGRI Kota Bima Desak Pemerintah  Untuk Sosialisasi Vaksin Covid-19 Bagi Anak Usia 6 – 12 Tahun

Pendidikan129 Dilihat

KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – Pandemi covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, telah meluluhlantahkan sendi-sendi kehidupan masyarakat dunia dalam dua tahun terakhir ini. Berbagai upaya dalam mencegah penyebaran virus yang mematikan ini telah banyak dilakukan oleh pemerintah. Mulai dari lockdown,  PPKM,  karantina, vaksinasi, dll. Jutaan warga sudah divaksin tahap dua, dan sekarang mulai dilakukan vaksin tahap tiga (booster) dan vaksin anak usia 6 -12 tahun.

Tidak sedikit masyarakat yang menolak vaksin covid-19 ini. Demikian juga orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun (siswa SD). Beberapa sekolah yang disambangi oleh media ini, mengaku sedang intens melakukan sosialisasi kepada siswa dan orang tua tentang rencana vaksin covid-19 untuk siswa-siswinya.

Respon siswa dan orang tua, tentu ada yang pro dan kontra. Namun para siswa pada umumnya mau divaksin. Tetapi orang tua/wali murid, ada yang tidak ingin anaknya divaksin.

“Kami sudah coba mengkomunikasikan rencana vaksinasi ini kepada siswa dan orang tua melalui WA grup. Masih ada orang tua yang belum mengizinkan anaknya untuk divaksin,” ujar Suhardin, kepala SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima.

Sebagai Ketua PGRI, Suhardin mendorong pemerintah dan stakeholders terkait, seperti Polres Bima Kota, Dinas Kesehatan, Dinas Dikbud dan Gugus Tugas Covid-19 untuk segera melakukan sosialisasi secara intensif dan menyeluruh ke semua sekolah dan segmen masyarakat melalui berbagai kemasan kegiatan.

Misalnya melakukan Launching Vaksin Covid-19 Usia 6-12 tahun Oleh Walikota Bima yang diikuti oleh Duta Vaksin dari berbagai SD, seperti yang pernah saya sarankan saat rapat koordinasi dengan jajaran Dinas Dikbud tempo hari.

“Saya belum lihat adanya kegiatan sosialisasi vaksin covid -19 untuk usia 6-12 tahun ini di Kota Bima, seperti yang dilakukan oleh daerah lain,” jelas Suhardin.

Lebih lanjut Ketua PGRI mengatakan, bahwa pemerintah harus proaktif melakukan sosialisasi dengan menggandeng semua elemen terkait seperti Polres Bima Kota, Kodim dll. Seperti yang dilakukan oleh Pemda Dompu dan Polresnya, sejak terbitnya surat edaran Sekda Pemprov NTB mereka intens turun ke sekolah-sekolah untuk sosialisasi.

“Menurut saya, tidak boleh hanya mengandalkan sosialisasi yang dilakukan oleh sekolah-sekolah melalui siswanya. Pemerihtah kota harus proaktif,” pungkas Suhardin.

*OB.002*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *