BIMA,OBORBIMA.ID – DINAS Kesehatan Provinsi NTB dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima melakukan kolaborasi kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) tahap ke III di Desa Oi Bura Kecamatan Tambora Kabupaten Bima yang dimulai dari tanggal 24 -28 Oktober 2021.
Kepala Seksi pelayanan kesehatan primer Provinsi NTB, Sri Endah Kusrini S.Kep. Ns. M.Kep mengatakan, kegiatan pelayanan kesehatan bergerak ini, di NTB hanya dilakukan di 3 daerah, dan semuaya berada di pulau Sumbawa yang salah satunya berada di Desa Oi Bura Kecamatan Tambora, dan syarat untuk dilakukan pelayanan PKB ini adalah Desa yang mendapatkan predikat sebagai desa terpencil dan sangat terpencil.
“Kegiatan ini dibiayai dari sumber dana dekontrisi kementrian kesehatan RI pada Dinas Kesehatan Provinsi NTB,” terangnya.
Kata dia, tim PKB Provinsi NTB selain membawa tim kesehatan, termasuk didalamnya dr umum, petugas kesehatan jiwa dan juga dukungan tim PKB Kabupaten Bima dari berbagai profesi dan ahlinya.
Adapun pelayan PKB ini, meliputi pelayanan dasar yang terdiri dari kesehatan ibu dan anak (KIA), pemeriksaan kesehatan umum dan pengobatan gratis, srenning penyakit tidak menular (PTM), pemicuan sanitasi 5 pilar STBM, dan pembangunan 2 buah contoh jamban keluarga, promosi kesehatan meliputi penyuluhan PHBS anak sekolah dan social vaksin, pemeriksaan kesehatan anak sekolah , detekti tumbuh kembanganya anak balita, pelayanan ibu dan kelas ibu hamil.
“Alhamdulilah, pada hari pertama di Dusun Tambora pelayanan PKB ini terlayani 96 sasaran,” terangnya.
Ditempat yang sama, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Afifuddin SE,MM mengatakan, kegiatan PKB ini merupakan upaya pendekatan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah termasuk pendekatan pelayanan kesehatan termasuk di daerah terpencil dan sangat terpencil.
Untuk itu, harapanya masyarakat Desa Oi Bura memanfaat semaksimal mungkin kegiatan tersebut, karena sangat membantu meringankan biaya kesehatan. Dimana Desa Oi Bura ini sangat sulit terjangkau dan jauh dari tempat kesehatan/puskesmas.
“Kalaupun kegiatan ini ditemukan sasaran atau pasien yang tidak tertangani oleh tim PKB, maka akan dilakukan sesuai jenjang rujukan dan penanganannya,” pungkasnya.
Ia menambahkan, antusias masyarakat menyambut kegiatan ini sangat luar biasa. Kalau tidak ada halangan, aka ada PKB tahap ke-4 pada bulan November 2021.
“Sebagai rencana tindak lanjut untuk tahun 2022, Insya Allah pemerintah daerah akan mendukung program PKB dengan sasaran yang sama dengan program pelayanan daerah terpencil,” urainya.
Salah satu warga Wahyu mengatakan, bahwa pelayan kesehatan ini sangat membantu dan bermanfaat bagi kami, karena segala macam penyakit yang ada pada kami melakukan pengobatan dengan gratis, termasuk pengobatan terhadap masyarakat yang mengindap penyakit gangunan jiwa.
“Kami berharap kedepanya, kegiatan ini terus berkelanjutan, karena sengat bermanfaat bagi kami, terutama bagi warga yang mengalai keterbatasan fisik, maupun keterbatasan biaya untuk melakukan pengobatan terutama mendatangi puskesmas,” imbuhnya.
*OB.006*