Kali Pertama, 110 Penenun Rabadompu Barat Dapatkan Bantuan Benang Dari Dekranasda

Ragam218 Dilihat

KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – Ketua Dekranasda Kota Bima Hj. Ellya HM Lutfi kembali menyerahkan bantuan benang kepada kelompok tenun yang ada di Kelurahan Rabadompu Barat pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

Hadir pula pada kegiatan tersebut Kepala perangkat daerah terkait, Camat Raba, Lurah Rabadompu Barat, Babinsa, LPM, Ketua rumah aspirasi, Ketua RT/RW se-Kelurahan Rabadompu Barat.

Lurah Rabadompu Barat Budi Fahriansyah, S.Sos menyampaikan, bantuan tenun ini merupakan bantuan yang ketiga kalinya dari Dekranasda Kota Bima setelah tahun 2020 kemarin Dekranasda Kota Bima juga telah memberikan bantuan bagi penenun yang ada di Kelurahan Rabadompu Barat.

“Saya berharap kepada penerima bantuan, agar bisa memanfaatkan benang yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya,”harapnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Ketua Dekranasda Kota Bima Hj. Ellya HM. Lutfi menyampaikan apresiasi kepada para penenun yang ada di Kelurahan Rabadompu Barat.

Disampaikannya pula bahwa, tahun 2021 ini merupakan tahun ketiga Dekranasda Kota Bima membagi bantuan benang kepada para penenun yang ada di Kota Bima.

“Tahun 2021 ini, kembali dekranasda Kota Bima akan memberikan bantuan benang bagi 11 kelurahan yang ada di Kota Bima. Untuk kelurahan Rabadompu Barat yang paling banyak kelompoknya yaitu sebanyak 11 kelompok dengan 110 jumlah penerima bantuan di Rabadompu Barat ini menjadi yang terbanyak diantara 11 Kelurahan lainnya,”terangnya.

Ketua Dekranasda Kota Bima juga menyampaikan akan memberikan bantuan rebana untuk mengenalkan lagi pada remaja remaj putri tentang Qasidah dan nantinya akan dilombakan.

“Nanti bagi group yang menang akan mengikuti lomba di ajang Provinsi, membawa nama Kota Bima,” ujar Hj. Ellya HM Lutfi.

Diakhir sambutannya Umi Elly (Sapaan akrab, red) memotivasi penenun agar menciptakan motif dan kreasi yang warna yang baru dan berbeda namun jangan menghilangkan motif daerah.

“Hasil tenunannya jangan monoton, lebih berkreasi lagi sehingga ada model yang baru dan jangan meninggalkan ciri khas budaya tenunan kita,”pesannya.

*OB.10*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *