Lagi, SDN 5 Rabangodu Utara Ukir Prestasi

Pendidikan155 Dilihat

KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – SDN No. 2 Raba yang kini telah bermetamorfosa menjadi SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima, lagi-lagi mengukir sejumlah prestasi level Kota, provinsi bahkan nasional. Kultur berprestasi yang sudah membudaya yang dirintis oleh para Founding Fathers sekolah ini, sukses dipertahankan bahkan ditingkatkan oleh Suhardin, M  Si selaku Kepala Sekolah saat ini.

Raihan prestasi demi prestasi ditorehkan oleh sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Raba Kota Bima ini. Teranyar, sekolah ini berhasil terpilih sebagai salah satu dari 3 sekolah penggerak, setelah melewati berbagai tahapan seleksi super ketat yang diikuti oleh Kepala Sekolahnya dan menyisihkan puluhan kepala sekolah lainnya.

“Untuk menjadi sekolah penggerak itu tidak mudah. Kepala sekolah harus mengikuti beberapa rangkaian tes, mulai dari seleksi administrasi, asesmen CV, tes essay, tes bakat skolastik, simulasi mengajar dan wawancara,” ujar Suhardin yang dikenal familyar dan friendly dengan awak media ini.

Baru-baru ini, kata dia, salah seorang siswanya bernama Rahmat Faiz  berhasil lolos menjadi peserta Kompetensi Sains Nasional (KSN) setelah menyisihkan ribuan siswa lainnya di tingkat Provinsi NTB.

“Untuk mata pelajaran matematika, Kota Bima hanya dua orang yang lolos ke tingkat nasional, yaitu SDN 5 Rabangodu Utara dan siswa SDN 36 Nggarolo. Alhamdulillsh, semuanya dari Kecamatan Raba,” jelas Ketua PGRI Kota Bima ini

Saat disambangi di ruang kerjanya pada Sabtu 9 Oktober 2021, Suhardin menuturkan bahwa pada bulan lalu siswanya yang bernama Zafeera Afkar Mughni sukses meraih juara harapan satu tingkat provinsi NTB dalam lomba bertutur, dan mendapatkan sejumlah penghargaan berupa piala, bingkisan,  piagam dan uang tunai Rp.2.000.000,- (dua juta rupaih).

Kepala sekolah yang pernah menjadi wartawan dan wakil ketua KNPI Kota Bima dua periode ini menyampaikan rasa syukur kepada Allah, dan berterima kasih kepada seluruh guru dan semua pihak yang telah mendukung semua programnya selama ini. Saat ditanya tentang aspek manajerial yang diterapkan sehingga bisa selalu mengukir prestasi, Suhardin dengan lugas menjawab bahwa dia menerapkan konsep reward and punishmen, dan memposisikan semua Pendidik dan Tenaga Kependidikan sebagai tim work yang setara, dan bukan sebagai bawahan yang selalu disuruh apalagi dimarahi, tetapi mereka adalah rekan sejawat yang siap dimintai saran dan pendapatnya, bahkan kritikannya.

“Sekecil apapun prestasinya, harus dihargai dan sekecil apapun kesalahannya harus diberi sanksi,”ucapnya.

Suhardin pun menambahkan bahwa sekolahnya kini telah memiliki perpustakaan digital (e-library). “Ini merupakan implementasi dari program sekolah penggerak, yaitu digitalisasi sekolah dalam rangka meningkatkan literasi digital dan literasi bahasa, terutama membaca,” pungkas mantan Sekretaris Panwaslu ini.

*RED*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *