KOTA BIMA,OBORbima – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima menggelar Konferensi Cabang masa bakti XXII Tahun 2021 yang dilaksanakan di aula SMA Negeri 4 Kota Bima pada Sabtu, (7/8/2021).
Rangkaian pelaksanaan Konferensi Cabang PGRI Kota Bima ini berlangsung khidmat, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Peserta yang hadir diwajibkan mencuci tangan dengan sabun, pemeriksaan suhu badan, menjaga jarak dan juga menggunakan masker.
Konferensi Cabang yang dilaksanakan mengusung tema “Tema PGRI Sebagai Penggerak Tranformasi Pendidikan Yang Memerdekakan Menuju Pendidikan Abad 21”
Dalam pelaksanaannya, konferensi cabang PGRI Kota Bima ini dihadiri oleh Dewan Pakar PGRI Kota Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M. Si dan Dr. Nasution, DKGI, BU PGRI, BKP PGRI, PGRI SLCC, dan Ketua YPLP PGRI.
Ketua PGRI Kota Bima Suhardin M.Si dalam sambutanya mengatakan, melalui konfercab ini, aspirasi-aspirasi dari para tenaga pendidik atau guru, termasuk operator mampu diperjuangkan dimasukkan sebagai salah satu program yang menjadi andalan PGRI dalam paksanaan sebagai fungsi-gungsi organisasi PGRI itu sendiri.
“Kami berharap ada program-program strategis yang dilahirkan PGRI dalam rangka sinergitas dengan pemerintah dalam membangun Kota Bima,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Bima melalui Kadis Dikbud Kota Bima dalam sambutannya mengatakan, kalau saat ini tugas dari PGRI sangat banyak dan berat.
“Tahun ini dan tahun-tahun berikutnya tugas PGRI sangat banyak dan sangat berat. Sebagai buktinya banyak keluhan-keluhan para guru dalam menghadapi kondisi saat ini yang semuanya dilakukan secara online. Kemajuan dunia saat ini sangat pesat, namun kemampuan, keahlian, dan kualitas setiap guru pasti berbeda-beda. Terutama sekali saat berhadapan dengan teknologi yang terus berkembang,” katanya
Terkait hal tersebut, Kadis berharap agar melalui konferensi kerja PGRI Kota Bima ini, bisa dimanfaatkan dalam penyelesaian masalah yang ada.
“Berkenaan dengan ini, tentunya organisasi PGRI Kota Bima harus cepat dan segera untuk memberikan solusi dari kendala-kendala yang dihadapi guru. Oleh karena itu, konferensi kerja ini harus bisa dimanfaatkan sebaiknya untuk menyelesaikan masalah yang ada,” katanya.
(RED)